Apa Itu Pemahaman Milia

Milia ialah kista yang termasuk dalam kista epidermoid warna putih. Umumnya, milia muncul di tempat pipi dan hidung dan bergerombol. https://alexis4play.web.id/ Bila cuman satu, kista ini disebutkan milium.

Milia ada saat keratin yang terjerat pada permukaan kulit sisi bawah. Keratin sendiri adalah semacam protein kuat yang biasanya ada pada jaringan kulit, rambut, dan sel pada kuku. Milia dapat terjadi kesemua orang dari beragam umur, tapi paling rawan terjadi pada bayi baru lahir.

Biasanya, milia tidak beresiko dan dapat lenyap tanpa lakukan pengatasan tertentu. Walau demikian, beberapa kasus milia masih tetap https://bursamoge.web.id/ memerlukan perawatan karena dipandang mengusik untuk orang yang merasakannya.

Tipe Milia

Tipe milia dipisah berdasar umur saat kista ada atau pemicu yang memicunya. Tipe milia dibagi jadi milia primer dan sekunder. Milia primer ada dari keratin yang terjerat langsung dan banyak ditemui ke orang dewasa atau bayi yang baru dilahirkan.

Dalam pada itu, milia sekunder umumnya ada karena ada sesuatu keadaan yang mengakibatkan aliran yang ke arah pada permukaan kulit alami penyumbatan. Ini umum terjadi pada beberapa orang yang alami luka, mempunyai cedera lepuh, atau cedera bakar di kulit.

Pada umumnya, beberapa jenis milia diantaranya:

Milia neonatus yang dipandang seperti milia primer. Tipe milia ini lebih banyak terjadi pada bayi yang baru dilahirkan, tapi umumnya akan lenyap sendirinya dalam kurun waktu beberapa minggu. Kista umumnya muncul di tempat kulit kepala, muka, atau badan sisi atas.
Milia primer yang banyak dirasakan oleh beberapa anak dan orang dewasa. Umumnya, milia akan muncul di tempat dekat kelopak mata, dahi, atau alat kelamin. Milia tipe ini dapat lenyap dalam kurun waktu beberapa minggu atau dapat bertahan sampai beberapa waktu.
Milia en plaque yang sering disangkutkan abnormalitas kulit genetik atau permasalahan autoimun, seperti lichen planus atau discoid lupus. Tipe milia ini dapat muncul di pipi, telinga, kelopak mata, dan rahang dan tersering ditemui pada wanita berumur separuh baya.
Multiple eruptive milia yang dapat muncul di lengan atas, muka, dan sisi dada. Tipe milia ini sering dibarengi rasa gatal.
Pemicu Milia
Pemicu milia yang terjadi pada bayi pasti berlainan dengan pemicu milia yang muncul di orang dewasa. Sampai sekarang, belum sempat dijumpai apa sebagai pemicu milia yang dirasakan bayi baru lahir. Keadaan ini sering disalahpahami sebagai jerawat bayi yang muncul karena dampak hormon dari ibu. Meskipun begitu, milia sebetulnya tidak sama dengan jerawat bayi.

Karena, milia tidak memacu berlangsungnya infeksi atau bengkak pada tempat kulit yang merasakannya. Umumnya, bayi yang lahir dengan milia rawan alami jerawat bayi, dan jerawat bayi sendiri tidak tampil sampai dua sampai empat minggu sesudah lahir.

Dalam pada itu, pemicu milia yang terjadi pada anak lebih besar dan orang dewasa kerap disambungkan kerusakan yang terjadi di kulit. Beberapa salah satunya:

Lepuhan di kulit yang muncul karena beragam permasalahan kesehatan. Misalkan alami porfiria cutanea tarda, epidermolisis bulosa, atau pemfigoid sikatrik.
Lepuhan di kulit yang muncul karena racun, misalkan terserang paparan poison ivy.
Mempunyai cedera bakar atau terserang pancaran sinar matahari dalam waktu yang lama.
Penggunaan cream steroid untuk periode yang lama.
Sebelumnya pernah lakukan proses lapisanan laser atau dermabrasi untuk membenahi susunan kulit.
Disamping itu, milia bisa muncul karena kulit yang kehilangan kekuatan alaminya untuk proses kelupasan. Umumnya ini terjadi sebagai imbas dari pertambahan umur seorang.

Faktor Dampak negatif Milia
Milia memang bisa terjadi kesemua orang. Namun, ada banyak faktor yang dapat tingkatkan dampak negatif seorang alami milia, yakni:

Menggunakan produk kecantikan atau perawatan yang tidak sesuai tipe kulit.
Tidak memperoleh cukup istirahat.
Menggunakan produk kosmetik yang menyebabkan pori-pori kulit mampet.
Mempunyai permasalahan kulit seperti rosacea, eksim, atau ketombe.
Tanda-tanda Milia
Sepintas milia akan terlihat seperti tonjolan warna putih pada tempat hidung, dagu, atau pipi. Tetapi, tonjolan milia bisa juga muncul di beberapa anggota badan yang lain, termasuk alat kelamin.

Keadaan yang serupa yang dikenali Epstein pearls diikuti timbulnya tonjolan milia di bagian langit-langit mulut dan gusi. Epstein pearls jadi keadaan yang umum dijumpai pada bayi baru lahir.

Sebetulnya, milia bukan jadi permasalahan kesehatan yang mencelakakan. Karena keadaan ini tidak di ikuti infeksi atau rasa gatal pada tempat badan yang merasakannya. Beberapa perburukan tanda-tanda rasa seperti ngilu, gatal, atau infeksi dapat menjadi pertanda permasalahan kesehatan kulit yang lain, seperti jerawat.